Ini ada tulisan yang sangat bagus dari medsos yang bisa mencerahkan siapa saja yang masih berfikir menggunakan otaknya dan bukan menggunakan dengkulnya, silahkan disimak, diresapi dan dikoreksi bila ada yang kurang berkenan.
"Silakan ditanyakan kepada sahabat-sahabat yg mengenal saya dan tinggal di Timika. Dalam keseharian, saya lebih sering mengenakan Thob (gamis dalam istilah yg lebih familier di Indonesia). Tetangga saya yg non-Muslim juga mengenal saya demikian. Mereka gak ada yg protes, nyinyir, mencibir. Selain bagi saya nyaman dan praktis, terlebih adalah sebetulnya lebih ke menjaga hati dan diri. Semacam rambu saja agar saya tidak terjerumus ke dalam godaan maksiat."
"Namun, di beberapa kesempatan, sering saya mendapati di antara kita (bahkan sesama saudara se-Islam) yg 'nyinyir' dengan berpakaian gamis, jilbab, niqab dan lain sebagainya. Ke-Arab-araban katanya. Tidak mencintai budaya Indonesia dan lainnya."
Kenapa saya berpakaian ke-Arab-arab-an? Kenapa juga jika bicara pakai bahasa Arab? Memangnya Indonesia harus di-arab-kan? Kenapa tidak pakai pakaian Indonesia dan berkata bahasa Indonesia saja?
Begini...
Jika memang kalian keberatan dengan pakaian, bahasa, atau hal lain yg berbau Arab karena masalah nasionalisme, maka kalian juga harus anti Amerika, anti Eropa, anti Korea, anti India, anti China, dan lain sebagainya.
Jika kalian bilang, "Ini Indonesia, bukan Arab. Tidak perlu pakai istilah Akhi, Ana, Antum, Syukran, Afwan, dan lainnya", maka kalian harusnya juga bilang "Ini Indonesia, bukan Inggris. Tidak perlu pakai istilah I love you, I miss you, gagal move on, dan lainnya juga". Bahkan, bahasa Indonesia yang baik dan benar pun banyak yg diambil dari bahasa Arab. Kenapa tidak ditolak dan diributkan sekalian?
Kalau alasannya, "Arab menjajah Indonesia dengan tameng penyebarluasan agama, kalian mesti belajar sejarah lagi. Karena faktanya justru orang-orang Barat yang terbukti menjajah Indonesia sambil membawa agama Kristen dengan Gold, Glory dan Gospel-nya. Sedangkan Islam masuk ke Indonesia lewat perdagangan dan secara damai, bukan lewat penjajahan.
Jika engkau mencela lagu Nasyid yg ke-Arab-araban, engkau juga harusnya mencela lagu Barat, India, Korea dan lainnya karena juga karena itu bukan lagu Indonesia. Bahkan lagi Dangdut juga bukan asli dari Indonesia. Ada akulturasi genre musim India di sana.
Jadi, kalian sebetulnya benci Arab atau benci Islam?
Nah, jika kalian mencela juga bahwa Islam adalah agama dari Arab, bukan dari Indonesia, apakah kalian lupa jika Kristen, Hindu dan Budha juga bukan dari Indonesia? Kenapa tidak kalian ributkan juga?
Lalu jika kalian meributkan pakaian gamis, serban, jilbab, niqab dan lainnya karena bukan pakaian Indonesia, apakah kalian tidak meributkan kemeja, celana jeans, rok, jas, dasi dan lainnya? Bukankah jenis pakaian tersebut juga bukan dari Indonesia?
Sekali lagi, jadi kalian sebetulnya benci Arab atau benci Islam?
Ah sudahlah... saya yakin, kalian hanya mencari sensasi saja.
Assalamu'alaikum Indonesia... I love you...
#AMI
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran
Note:
Tulisan ini saya ambil dari wall status fb pemiliknya dan belum minta izin yang empunya, mohon ijinnya nggih Pak Azzam? Terima kasih.