Cara Mengobati Luka dan Abses Pada Sapi dan Ternak Lainnya

Kejadian luka pada sapi bisa terjadi dimana saja, saat sapi dikandang, saat sapi digembalakan dan yang paling sering terjadi adalah pada saat sapi sedang dalam pengangkutan terutama angkutan darat yang menggunakan truk.

Untuk sapi-sapi yang diangkut ke RPH dan langsung akan dipotong mungkin masalah luka tidak menjadi masalah serius karena sesampai di RPH sapi akan digunakan untuk memproduksi daging alias dipotong, hanya saja jika lukanya dibadan sapi bisa menyebabkan kulit sapi menjadi kulit afkir yang akibatnya harga kulitnya bisa jadi murah sekali.

Lain halnya untuk sapi yang akan dipelihara kembali maka masalah keamanan dalam pengangkutan saat memindahkan sapi dari satu daerah ke daerah lain wajib diprioritaskan. Salah satu cara mengurangi resiko sapi terluka adalah density atau kepadatan sapi dalam truk harus diperhatikan tidak boleh terlalu padat sehingga sapi susah bergerak. Sisi-sisi bak truk juga harus bebas dari benda tajam. Lantai bak truk tidak boleh licin dan wajib diberi alas seperti jerami atau bagas.

Lingkungan kandang yang tidak bagus seperti banyak terdapat benda tajam, lantai kandang yang berlubang, tiang kandang yang runcing dan lain-lain sangat beresiko menyebabkan ternak seperti sapi dapat mengalami luka pada bagian tubuhnya. Parahnya, biasanya peternak baru mengetahui sapinya luka ketika luka tersebut sudah parah dan mengalami infeksi bahkan sampai menjadi sarang belatung.

Untuk menghindari terjadinya luka pada ternak sapi saat dipelihara dikandang maka manajemen perkandangan dan kesehatan hewan ternak harus dikelola dengan baik sehingga penyakit hewan maupun luka pada hewan ternak dapat dicegah. Sapi yang mengalami luka harus segera ditangani dan dilakukan pengobatan agar luka tersebut tidak menjadi parah seperti terjadi infeksi, borok maupun menjadi sarang belatung.



Bagaimana Cara Mengobati Luka Pada Sapi?

Yang terpenting adalah luka dibersihkan terlebih dahulu agar terhindar dari infeksi dari berbagai kuman. Pencucian luka dapat dilakukan dengan menggunakan air hangat bercampur kapur atau menggunakan antiseptik, jika rambut disekitar luka cukup lebat maka perlu dilakukan pencukuran rambut disekitar area luka terlebuh dahulu. Setelah luka dibersihkan, oleskan luka dengan salep hewan atau obat yang mengandung sulfanilamide.

Pada luka yang baru dapat diberikan powder antibiotik atau iodium tincture pada permukaan luka tersebut. Kemudian setelah itu, dilakukan pembalutan pada luka agar lalat tidak hinggap pada luka yang dapat menyebabkan myasis (berkembangnya belatung).

Luka menjadi parah apabila terjadi perlukaan pada jaringan ikat akibat suatu kekuatan yang berasal dari luar (infeksi) dan bersifat membahayakan yang dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja. Luka parah dengan disertai perobekan kulit yang lebar dapat ditangani dengan cara membersihkan luka terlebih dahulu dengan obat cuci luar seperti boorwater, larutan kalium permanganate dengan perbandingan 1 : 3000, larutan rivanol 1 : 1000. Setelah itu, dilakukan penjahitan pada luka. Sebelum dijahit, luka terlebih dahulu ditaburi dengan antibiotik seperti ampicilin dan penjahitan harus menggunakan jarum dan benang yang steril. Setelah dijahit, semprotlah luka jahitan dengan obat luka spray seperti Limoxyn-25 spray.

Luka Pada Kaki Sapi
Pada luka kecil, pengobatan dapat dilakukan dengan cara mengoleskan luka dengan iodium tincture atau dengan memberikan obat luka spray untuk menghindari dari infeksi sekunder oleh bakteri.

Cara Mengatasi Abses dan Luka Yang Bernanah Pada Ternak Sapi
Gejala klinis abses. Gejala klinis yang terlihat di lapangan umumnya berupa kebengkakan, panas dan kemerahan. Benjolan yang ditemukan di lapangan memiliki konsistensi yang lembek dan kadang disertai fluktuasi di dalamnya bila dipalpasi. Apabila benjolan tersebut diinsisi dan ditekan maka akan keluar cairan kental, keruh berwarna merah kekuningan. Hal ini menunjukan bahwa luka tersebut telah terkontaminasi oleh mikroorganisme terutama mikroorganisme golongan pyogens.
Abses merupakan akumulasi lokal dari eksudat purulent yang berasal dari degeneratif sel-sel radang sebagai akibat reaksi radang. Abses merupakan pengumpulan nanah yang terbentuk akibat jaringan yang rusak, pada hewan ternak sering ditemukan pada permukaan tubuh. Abses dibedakan menjadi abses terbuka dan abses tertutup. Abses tertutup merupakan pengumpulan cairan bersifat purulenta yang berlokasi dalam suatu jaringan tubuh tertentu dan kadang-kadang berkapsula oleh tenunan ikat.

Kejadian abses dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abses akut dan abses kronis. Kejadian abses akut ini biasanya berlangsung selama 1 minggu atau 10 hari dan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, zat-zat yang bersifat iritan serta akibat kausa mekanik. Abses yang kronis terjadi karena trauma yang berulang-ulang sehingga terjadi kerusakan jaringan di bawah kulit kemudian mikroorganisme terutama bakteri pyogenes menginfeksi daerah yang mengalami trauma sehingga terjadi pembentukan nanah di daerah tersebut. 
Suatu infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara:
  • Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril
  • Bakteri menyebar dari suatu infeksi di bagian tubuh yang lain
  • Bakteri yang dalam keadaan normal hidup di dalam tubuh ternak dan tidak menimbulkan gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.
  • Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika:
  • Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi
  • Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang
  • Terdapat gangguan sistem kekebalan.
Abses atau penimbunan nanah pada suatu rongga tubuh yang dapat terjadi pada semua jaringan tubuh seperti kulit, paru-paru, ginjal atau organ-organ tubuh lainnya. Abses yang terjadi di bawah kulit dapat ditangani dengan cara mengolesi abses dengan salep icthyol, selanjutnya baru dilakukan irisan dengan pisau steril pada bekas abses. Kemudian keluarkan semua nanah dan cuci dengan air hangat dan rivanol. Setelah selesai, taburi dengan antibiotik powder atau semprot dengan Limoxyn-25 spray agar tidak terjadi infeksi sekunder serta dapat mempercepat penyembuhan luka pada sapi.

Abses Bernanah
Agen penyebab abses

Beberapa bakteri pembentuk nanah antara lain adalah Pseudomonas sp, cocci pyogenes (kelompok Streptococus dan Staphylococcus), kadang-kadang Escherichia coli yang merupakan bakteri yang umumnya terdapat di lingkungan kandang. Luka yang terbuka di bagian permukaan tubuh akan memudahkan bakteri masuk secara persisten dan akan menyebabkan terbentuknya eksudat purulen. Bakteri yang biasa menyerang luka adalah bakteri pyogenik seperti Staphylococcus aureus. Saat kulit terjadi perlukaan maka tubuh akan merespon dengan adanya sel-sel darah putih yaitu neutrofil dan makrofag untuk membunuh bakteri yang ada, jika infeksi terlalu parah maka sel-sel darah ini akan mati lalu membentuk nanah dan peradangan terus terjadi. Abses yang terjadi dapat membuat ruptur jaringan sehingga peradangan dan infeksi akan semakin lama terjadi.

Terapi abses

Terapi yang paling dasar dan prinsip adalah dengan drainage cairan nanah yang ada dan dengan pemberian antibiotik. Drainage dapat dilakukan dengan penyayatan di daerah ventral abses yang lebih lunak dan nanah dikeluarkan dengan masase atau penekanan dengan tangan yang selanjutnya dilakukan irigasi dengan air bersih/NaCl fisiologis sampai cairan yang keluar dari abses berwarna bening. Kemudian dibersihkan dengan kapas yang telah diberi iodium tincture. Abses yang telah bersih tersebut kemudian diberi salep antibiotik.

Di Mana Abses Bisa Terbentuk? Kebanyakan dari kita hanya menduga bahwa abses alias konsentrasi nanah hanya bisa terjadi di area luar tubuh atau kulit. Faktanya, nanah juga bisa terbentuk di bagian dalam tubuh.

Memang kebanyakan abses terbentuk di bawah kulit. Contoh paling umum dari abses jenis ini adalah bisul, yaitu infeksi di akar atau folikel rambut yang kemudian berkembang menjadi abses kecil di area tersebut.

Gejala dari terkonsentrasinya nanah di kulit biasanya berupa pembengkakan. Selain itu, abses bisa juga memunculkan warna kulit di daerah yang terkena infeksi menjadi kemerahan, terasa nyeri, dan terasa panas.

Abses juga bisa terbentuk di dalam tubuh seseorang, baik di dalam organ tubuh maupun di dalam ruang antar organ tubuh. Untuk menentukan terjadinya abses di dalam tubuh, pemeriksaan bisa dilakukan dengan pemindaian utrasonografi.

Salah satu contoh dari abses jenis ini adalah abses hati yang bisa muncul tatkala organ hati mengalami infeksi. Mengenai gejalanya akan sangat tergantung kepada bagian mana yang terkena.

Operasi abses dapat dilakukan bila absesnya sudah matang. Cirinya adalah adanya tonjolan pada kulit, berdinding tipis, lunak, elastis, mengkilat, terdapat elevasi kulit, kadang bulu rontok disekitar abses dan proses peradangan sudah berhenti.

Jika dilakukan operasi pada abses yang telah masak maka penyembuahannya akan lebih cepat. Daerah sekitar abses dicukur, dibersihkan dan didesinfeksi, dialkukan anestesi lokal. Insisi bagian ventral abses, nanah dikeluarkan.

Dilakukan curetag agar jaringan yang nekrosis dan sebagian jaringan yang sehat terambil agar terjadi luka baru sehingga kesembuhan cepat terjadi. Irigasi dengan rivanol, atau procain diberi antibiotika dan kulit dijahit secara terputus dengan benang nonabsorbable.

Prinsip penanganannya adalah mengeluarkan eksudat, termasuk mengeluarkan benda-benda asing dari rongga abses. Eksudat dikeluarkan dengan jalan dibuat drainage.

Pasca Operasi
Pengobatan abses juga dapat menggunakan antibiotik. Salah satu contoh antibiotic yang dapat diberikan pada kondisi abses ialah penstrep (Penisilin sreptomisin).

Penicillin dan streptomisin merupakan agen bakterisida yang berspektrum luas dan efektif membunuh bakteri gram positif.

Penicillin memiliki struktur beta laktam yang mampu menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan menghambat enzim bakteri yang diperlukan untuk pemecahan sel dan sintesis selular.

Perawatan post operasi dilakukan di rumah pemilik, diberi amoxicillin selama 7 hari dua kali sehari dosis 20 mg/kg BB.

Tujuan pemberian antibiotik berspektrum luas adalah untuk mencegah infeksi sekunder akibat dari bakteri-bakteri pyogenes (Staphylococcus spp.; Escherichia coli; b-hemolytic Streptococcus spp.; Pseudomonas; Mycoplasma and Mycoplasma-like organisms (L-forms); Pasteurella multocida; Corynebacterium; Actinomyces spp.; Nocardia).

Cara Menangani luka yang mengalami myasis (luka penuh belatung)

Luka terbuka pada sapi terkadang dapat dihinggapi oleh lalat sehingga mengakibatkan luka tersebut menjadi sarang belatung dan mengakibatkan terjadinya myasis. Belatung-belatung ini sangat mengganggu kesehatan ternak dan bisa memperparah luka yang ada. Untuk itu, perlu penanganan yang tepat menghilangkan belatung-belatung tersebut.

Cara menangani luka yang mengalami myasis yaitu dengan menghilangkan belatung yang ada pada luka tersebut. Cara menghilangkan belatung pada luka dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

Belatung yang ada pada luka dapat dicabut dengan menggunakan pinset steril. Cara ini paling baik dan menhindari kontaminasi dengan bahan-bahan kimia lain, namun jika pinset tidak steril malah bisa memperparah luka dan menjadi infeksi akut.

Siramkan minyak tanah atau bensin ke dalam luka. Usahakan siraman bensin atau minyak tanah tersebut tidak mengenai bulu ternak, sebab apabila kulit ternak terkena bensin, kulit tersebut bisa mengalami botak permanent. Jadi cara aman menggunakan minyak ini untuk mengusir belatung adalah dengan menggunakan speet (alat suntik).

Tawas juga sangat ampuh menghilangkan belatung dari ternak, caranya dengan menaburi tepung tawas (tawas yang di giling) di atas luka yang berbelatung pada ternak anda.

Tips Cara Mencegah Agar Luka Ternak Tidak Belatungan:
  • Semprot kandang dengan anti serangga, agar tidak ada lalat yang berkeliaran di sekitar kandang. Luka ternak berbelatung itu karena adanya lalat yang meletakkan telur mereka diatas luka pada ternak sapi, kambing, maupun domba dan kuda.
  • Semprotkan anti lalat pada badan ternak sapi yang terkena luka, biasanya cairan ini berwarna merah atau biru dan di pasar-pasar ternak sering digunakan. cairan pengusir lalat ini bisa dibeli di toko penjualan pakan ternak (poultry shoop).
Contoh Obat Semprot Luka Agar Tidak Belatungan
Sumber :
www.ilmuveteriner.com, www.alodokter.com, Aiello et al. 2000. The Merck Veterinary Manual. Edisi ke-8. USA : Whitehouse station, dan sumber lainnya


Blog, Updated at: 19:54:00