CARA MENANGANI KERACUNAN PADA SAPI
Pemberian pakan atau obat-obatan yang kurang pas baik cara maupun jumlah atau dosisnya bisa menjadi penyebab keracunan pada ternak sapi. Keracunan pada sapi jika tidak segera diatasi bisa sangat merugikan karena bisa berakibat kematian pada ternak sapi tersebut. Dibawah ini ada beberapa cara dan tips untuk menangani sapi yang keracunan. Semoga bermanfaat.
Sapi adalah hewan ruminansia yang mempunyai perut ganda, berbeda dengan manusia (mamalia) yang mempunyai perut tunggal. Sehingga penanganan keracunan pada sapi agak berbeda dengan yang terjadi pada manusia. Lambung ganda sapi terdiri dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Di dalam lambung sapi mempunyai berbagai macam bakteri yang menguntungkan karena berfungsi untuk membantu fermentasi makanan sapi yang terdiri dari rumput dan hijauan yang lainnya.
Sehingga pada sapi dewasa, tidak dianjurkan pemberian obat secara oral (lewat mulut) karena akan membunuh bakteri yang ada di dalam lambung sapi. Langkah-langkah yang dapat diambil peternak sapi yang menemukan ternaknya terkena racun adalah sebagai berikut :
Pastikan dahulu bahwa sapi tersebut memang keracunan dan bukan disebabkan oleh penyakit yang lainnya, sapi yang keracunan biasanya dapat menunjukkan tanda-tanda klinis berupa : hipersalivasi (keluarnya banyak air liur / busa), inkoordinasi gerak (kejang-kejang), perutnya kadang-kadang kembung (membesar) pada kasus keracunan urea misalnya;
Memberikan pertolongan pertama dengan memberikan minum air kelapa hijau sebanyak 3 s/d 5 butir, yang berfungsi untuk menetralisir racun secara cepat;
Memberikan gerusan arang yang dicampur dengan air, diminumkan dan diulang setiap 3 jam sekali sampai sapi dapat mengeluarkan kotoran dan urinasi (kencing);
Bisa juga dengan menambahkan minum air es yang dingin, tujuannya adalah untuk memperlambat gerak rumen sehingga proses penyebaran racun dapat ditunda;
Mengembalikan flora normal bakteri yang berada di dalam perut sapi dengan cara membuatkan minuman yang banyak mengandung bakteri, cara membuatnya dengan menyiapkan ember yang diisi sepertiga kotoran sapi yang berasal dari sapi yang sehat, sepertiga berisi air yang dicampur gula dengan konsentrasi (25 s/d 30) %.
Setelah dicampur diaduk rata kemudian didiamkan selama 24 jam, keesokan harinya air bagian paling atas diminumkan ke ternak sapi yang keracunan tersebut. Adukan tersebut ditambah air lagi lalu diaduk lagi kemudian esok harinya diberikan ke ternak sapi lagi sampai 7 hari.
Apabila kondisi sapi shock dan mengalami Sindrome Sapi Ambruk (SSA) maka diperlukan penambahan cairan lewat infus, hal ini memerlukan bantuan tenaga yang professional, sehingga diperlukan Medik ataupun Paramedik Veteriner. Peternak tetap perlu berdiskusi dengan Dokter Hewan, agar tidak salah dalam mengobati ternak sapi nya.
Pemberian pakan atau obat-obatan yang kurang pas baik cara maupun jumlah atau dosisnya bisa menjadi penyebab keracunan pada ternak sapi. Keracunan pada sapi jika tidak segera diatasi bisa sangat merugikan karena bisa berakibat kematian pada ternak sapi tersebut. Dibawah ini ada beberapa cara dan tips untuk menangani sapi yang keracunan. Semoga bermanfaat.
Sapi adalah hewan ruminansia yang mempunyai perut ganda, berbeda dengan manusia (mamalia) yang mempunyai perut tunggal. Sehingga penanganan keracunan pada sapi agak berbeda dengan yang terjadi pada manusia. Lambung ganda sapi terdiri dari rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.
Di dalam lambung sapi mempunyai berbagai macam bakteri yang menguntungkan karena berfungsi untuk membantu fermentasi makanan sapi yang terdiri dari rumput dan hijauan yang lainnya.
Sehingga pada sapi dewasa, tidak dianjurkan pemberian obat secara oral (lewat mulut) karena akan membunuh bakteri yang ada di dalam lambung sapi. Langkah-langkah yang dapat diambil peternak sapi yang menemukan ternaknya terkena racun adalah sebagai berikut :
Pastikan dahulu bahwa sapi tersebut memang keracunan dan bukan disebabkan oleh penyakit yang lainnya, sapi yang keracunan biasanya dapat menunjukkan tanda-tanda klinis berupa : hipersalivasi (keluarnya banyak air liur / busa), inkoordinasi gerak (kejang-kejang), perutnya kadang-kadang kembung (membesar) pada kasus keracunan urea misalnya;
Memberikan pertolongan pertama dengan memberikan minum air kelapa hijau sebanyak 3 s/d 5 butir, yang berfungsi untuk menetralisir racun secara cepat;
Memberikan gerusan arang yang dicampur dengan air, diminumkan dan diulang setiap 3 jam sekali sampai sapi dapat mengeluarkan kotoran dan urinasi (kencing);
Bisa juga dengan menambahkan minum air es yang dingin, tujuannya adalah untuk memperlambat gerak rumen sehingga proses penyebaran racun dapat ditunda;
Mengembalikan flora normal bakteri yang berada di dalam perut sapi dengan cara membuatkan minuman yang banyak mengandung bakteri, cara membuatnya dengan menyiapkan ember yang diisi sepertiga kotoran sapi yang berasal dari sapi yang sehat, sepertiga berisi air yang dicampur gula dengan konsentrasi (25 s/d 30) %.
Setelah dicampur diaduk rata kemudian didiamkan selama 24 jam, keesokan harinya air bagian paling atas diminumkan ke ternak sapi yang keracunan tersebut. Adukan tersebut ditambah air lagi lalu diaduk lagi kemudian esok harinya diberikan ke ternak sapi lagi sampai 7 hari.
Apabila kondisi sapi shock dan mengalami Sindrome Sapi Ambruk (SSA) maka diperlukan penambahan cairan lewat infus, hal ini memerlukan bantuan tenaga yang professional, sehingga diperlukan Medik ataupun Paramedik Veteriner. Peternak tetap perlu berdiskusi dengan Dokter Hewan, agar tidak salah dalam mengobati ternak sapi nya.