Bagaimana Cara Mengukur Lingkar Dada, Tinggi Punuk, Panjang Badan, Lingkar Scrotum dan Umur Ternak Sapi Serta Menaksir Bobot Sapi Tanpa Timbangan?
Berikut ini Cara pengukuran Ternak Sapi:
Cara Mengukur atau Menaksir Umur Sapi dari Giginya
Menentukan umur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan catatan kelahiran dan
pergantian gigi seri permanen. Cara penentuan umur berdasarkan jumlah gigi seri permanen:
Penentuan umur berdasarkan gigi seri permanen
No Istilah Gigi seri permanen Taksiran umur (bulan)
1 Poel 1 1 pasang 18 - 24
2 Poel 2 2 pasang > 24 - 36
3 Poel 3 3 pasang > 36 - 42
Cara Mengukur Lingkar dada Sapi
Cara mengukur lingkar dada dengan melingkarkan pita ukur pada bagian dada dibelakang
bahu .
Cara Mengukur Tinggi pundak Sapi
Cara mengukur tinggi pundak dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan
puncak pundak belakang punuk.
Cara Mengukur Panjang badan Sapi
Cara mengukur panjang badan dengan mengukur jarak dari bongkol bahu/ scapula sampai ujung panggul (procesus spinus),.
Cara Mengukur Tinggi pinggul Sapi
Cara mengukur tinggi pinggul dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan
puncak pinggul.
Cara Mengukur Lingkar scrotum Sapi
Cara mengukur lingkar scrotum dengan melingkarkan pita ukur pada bagian scrotum yang
terbesar.
Cara Mengukur Bobot badan Sapi
Cara mengukur bobot badan dengan menggunakan timbangan .
Keterangan :
a. Lingkar dada
b. Tinggi pundak
c. Panjang badan
d. Tinggi pinggul
e. Lingkar scrotum
Cara Menaksir Berat badan sapi dapat dilakukan dengan beberapa rumus yaitu :
> Saat membeli sapi dengan cara ditimbang perhatikan kondisi perut sapi, jika perut besar, buncit dan menggantung sebaiknya jangan dibeli karena indikasinya sapi tersebut sudah "diolah" oleh sipedagang agar timbangannya berat. Sapi model seperti itu biasanya sudah dicontang pakan atau yang lainnya dengan paksa.
> Saat membeli sapi dengan taksiran rumus, perhatikan jenis/bangsa sapi karena beda jenis atau beda bangsa hasil dari perhitungan rumus dibanding berat timbangan bisa selisih jauh sekali. Jika bisa mengetahui asal sapi atau pakan yang diberikan juga faktor pendukung yang bagus dalam menaksir. Pengalaman penulis, sapi yang diberi pakan jerami kering (kalau di Jawa timur banyak berasal dari Tuban dan Lamongan serta Bojonegoro) akan kalah beratnya dengan sapi yang diberi hijauan segar (daerah Situbondo, Bondowoso, Lumajang) atau konsentrat meskipun kedua sapi itu secara visual maupun ukuran tinggi gumba dan panjang badan sama persis. Jadi pandai-pandailah menggunakan rumus ya hehehe...
> Rumus hanyalah alat bantu, silahkan diuji coba dulu dengan berbagai macam kondisi sapi sehingga anda bisa mendapatkan toleransi kesalahannya sampai berapa % dari berat timbangan. Diatas juga sudah disebutkan tingkat error atau kesalahan masing-masing rumus secara umum.
Persyaratan kualitatif bibit sapi Brahman Indonesia betina
a) Berbulu tipis dan berwarna putih, pada leher dan bahu keabu-abuan
b) Tanduk pendek
c) Kepala relatif ramping dan besar
d) Telinga lebar dan tergantung
e) Berpunuk, punggung lurus dan lebar
f) Bergelambir dari rahang sampai ke bagian ujung tulang dada bagian depan
g) Tubuh cembung dan kompak
h) Kaki panjang dan besar
i) Pantat berbentuk bulat
Persyaratan kualitatif bibit sapi Brahman Indonesia jantan
a) Berbulu tipis dan berwarna putih, pada leher dan bahu berwarna abu-abu tua
b) Tanduk lebih pendek dari betina
c) Kepala relatif pendek dan besar di banding sapi betina
d) Telinga lebar dan tergantung
e) Berpunuk besar, punggung lurus dan lebar
f) Bergelambir dari rahang sampai ke propitium
g) Tubuh cembung kompak dan lebih besar dari sapi betina
h) Kaki panjang dan besar
i) Pantat berbentuk bulat
Berikut ini Cara pengukuran Ternak Sapi:
Cara Mengukur atau Menaksir Umur Sapi dari Giginya
Menentukan umur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan catatan kelahiran dan
pergantian gigi seri permanen. Cara penentuan umur berdasarkan jumlah gigi seri permanen:
Penentuan umur berdasarkan gigi seri permanen
No Istilah Gigi seri permanen Taksiran umur (bulan)
1 Poel 1 1 pasang 18 - 24
2 Poel 2 2 pasang > 24 - 36
3 Poel 3 3 pasang > 36 - 42
Cara Mengukur Lingkar dada Sapi
Cara mengukur lingkar dada dengan melingkarkan pita ukur pada bagian dada dibelakang
bahu .
Cara Mengukur Tinggi pundak Sapi
Cara mengukur tinggi pundak dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan
puncak pundak belakang punuk.
Cara Mengukur Panjang badan Sapi
Cara mengukur panjang badan dengan mengukur jarak dari bongkol bahu/ scapula sampai ujung panggul (procesus spinus),.
Cara Mengukur Tinggi pinggul Sapi
Cara mengukur tinggi pinggul dengan mengukur jarak tegak lurus dari tanah sampai dengan
puncak pinggul.
Cara Mengukur Lingkar scrotum Sapi
Cara mengukur lingkar scrotum dengan melingkarkan pita ukur pada bagian scrotum yang
terbesar.
Cara Mengukur Bobot badan Sapi
Cara mengukur bobot badan dengan menggunakan timbangan .
Keterangan :
a. Lingkar dada
b. Tinggi pundak
c. Panjang badan
d. Tinggi pinggul
e. Lingkar scrotum
Cara Menaksir Berat badan sapi dapat dilakukan dengan beberapa rumus yaitu :
1. Rumus Schoorl Denmark(LD + 22)² BB = Berat Badan (kg)BB = 100 LD = Lingkar Dada (Cm)2.Rumus Schoorl Indonesia(LD + 18)²BB = 1003.Rumus Winter Eropa/Rumus Scheiffer(LD)² × PB PB = Panjang Badan (Pound)BB = 300 LD = Lingkar Dada (Inchi)Ket : -.1 Inchi = 2,53 Cm-.1 Pound = 0,454 Kg4.Rumus Winter Indonesia(LD)² × PB PB = Panjang Badan (Cm)BB = 10815,15 LD = Lingkar Dada (Cm)5.Rumus Modifikasi/Rumus Lambourne(LD)² × PB PB = Panjang Badan (Pound)BB = 10840 LD = Lingkar Dada (Inchi)
Sangat Penting Untuk Diperhatikan:
> Saat membeli sapi dengan cara ditimbang perhatikan kondisi perut sapi, jika perut besar, buncit dan menggantung sebaiknya jangan dibeli karena indikasinya sapi tersebut sudah "diolah" oleh sipedagang agar timbangannya berat. Sapi model seperti itu biasanya sudah dicontang pakan atau yang lainnya dengan paksa.
> Saat membeli sapi dengan taksiran rumus, perhatikan jenis/bangsa sapi karena beda jenis atau beda bangsa hasil dari perhitungan rumus dibanding berat timbangan bisa selisih jauh sekali. Jika bisa mengetahui asal sapi atau pakan yang diberikan juga faktor pendukung yang bagus dalam menaksir. Pengalaman penulis, sapi yang diberi pakan jerami kering (kalau di Jawa timur banyak berasal dari Tuban dan Lamongan serta Bojonegoro) akan kalah beratnya dengan sapi yang diberi hijauan segar (daerah Situbondo, Bondowoso, Lumajang) atau konsentrat meskipun kedua sapi itu secara visual maupun ukuran tinggi gumba dan panjang badan sama persis. Jadi pandai-pandailah menggunakan rumus ya hehehe...
Jadi kalau mau diringkas, hasil dari taksiran menggunakan rumus dipengaruhi oleh:
. Bangsa / Jenis Sapi
. Pakan yang diberikan sehari-hari
. Kondisi fisik (perut, pantat dan lain-lain) termasuk gemuk atau kurusnya sapi
. Ada tidaknya perlakuan khusus sebelum sapi dijual (Conthang, glonggong dll)
> Rumus hanyalah alat bantu, silahkan diuji coba dulu dengan berbagai macam kondisi sapi sehingga anda bisa mendapatkan toleransi kesalahannya sampai berapa % dari berat timbangan. Diatas juga sudah disebutkan tingkat error atau kesalahan masing-masing rumus secara umum.
Persyaratan kualitatif bibit sapi Brahman Indonesia betina
a) Berbulu tipis dan berwarna putih, pada leher dan bahu keabu-abuan
b) Tanduk pendek
c) Kepala relatif ramping dan besar
d) Telinga lebar dan tergantung
e) Berpunuk, punggung lurus dan lebar
f) Bergelambir dari rahang sampai ke bagian ujung tulang dada bagian depan
g) Tubuh cembung dan kompak
h) Kaki panjang dan besar
i) Pantat berbentuk bulat
Persyaratan kualitatif bibit sapi Brahman Indonesia jantan
a) Berbulu tipis dan berwarna putih, pada leher dan bahu berwarna abu-abu tua
b) Tanduk lebih pendek dari betina
c) Kepala relatif pendek dan besar di banding sapi betina
d) Telinga lebar dan tergantung
e) Berpunuk besar, punggung lurus dan lebar
f) Bergelambir dari rahang sampai ke propitium
g) Tubuh cembung kompak dan lebih besar dari sapi betina
h) Kaki panjang dan besar
i) Pantat berbentuk bulat