Macam-Macam Pakan Fermentasi dan Cara Membuatnya

Fermentasi Pakan, Salah Satu Cara Terbaik Untuk Mengawetkan Pakan Ternak (Sapi, Kambing, Domba) Dan Meningkatkan Kandungan Nutrisi Pakan

Beberapa Macam dan Jenis Pakan Ternak Fermentasi dan Langkah-langkah Praktis Cara Membuatnya

Fermentasi Jerami
Proses Pembuatan Jerami Padi Fermentasi

Pembuatan jerami padi fermentasi dengan sistem terbuka. Proses fermentasi terbuka dilakukan pada tempat terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. Bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan 1 ton jerami fermentasi adalah : 1 ton jerami padi segar, Probion (probiotik) 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan air secukupnya.

Cara Pembuatan :

Proses pembuatan dibagi dua tahap, yaitu tahap fermentatif dan pengeringan serta penyimpanan. Pada tahap pertama, jerami padi yang baru dipanen dari swah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan, dan diharapkan masih mempunyai kandungan air 60%. Jerami padi segar yang akan dibuat menjadi jerami padi fermentasi ditimbun dengan ketebalan kurang lebih 20 cm kemudian ditaburi dengan Probion dan urea. Tumpukan jerami tersebut dapat dilakukan hingga ketinggian sekitar 3 meter. Setelah pencampuran dilakukan secara merata, kemudian didiamkan selama 21 hari agar proses fermentatif dapat berlangsung dengan baik. Tahap kedua adalah proses pengeringan dan penyimpanan jerami padi fermentasi. Pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering sebelum disimpan pada tempat yang terlindung. Setelah proses pengeringan ini, maka jerami padi fermentasi dapat diberikan pada ternak sebagai pakan pengganti rumput segar.

Cara Lain Membuat Fermentasi Jerami Menggunakan Tetes Tebu
Bahan-Bahan Yang Diperlukan Fermentasi Jerami Padi Dengan Tetes Tebu adalah:
  1. Jerami Padi
  2. Tetes Tebu
  3. Drum Plastik
  4. Mesin Chopper / mesin potong, atau parang
  5. Botol Plastik koson(seperti botol aqua 1 liter)
Cara Membuat Fermentasi Jerami Padi Dengan Tetes Tebu
  1. Jerami padi atau jenis rumput dulayukan, sebelum fermentasi dibuat
  2. Potonglah Jerami Padi dengan Mesin Chopper atau secara manual dengan menggunakan parang ukuran 2-5 cm. Ukuran kecil bertujuan agar Jerami padi mudah dikemas, dan dicampur dengan bahan lainnya.
  3. Masukkan jerami padi yang telah dipotong-potong kedalam plastik atau dalam karung agar kita mudah menimbannya.
  4. Penimbangan dilakukan agar kita dapat menyesuaikan takaran dosis jerami padi dengan takaran tetes tebu.
  5. Tuangkan Jeram padi yang telah ditimbang  tadi diatas permukaan tanah yang telah dilapisi plastik atau terpal, agar jerami padi tidak terkontaminasi dengan kotoran dan debu.
  6. Campurkan tetes tebu dengan air dengan takaran 1:10, ke dalam botol plastik atau perangkat penyemprotan.
  7. Kemudian siramkan campuran tetes tebu tadi pada jerami padi secara merata. Campuran yang merata akan membuat proses fermentasi menjadi sempurna.
  8. Setelah merata, masukan jerami padi kedalam drum silo.
  9. Padatkan jerami padi dalam silo dengan menginjak-injak sampai tidak ada rongga udara.
  10. Setelah cukup padat, tutuplah bagian atas dari silo dengan plastic agar tidak masuk udara dalam drum dan kencangkan juga dengan karet hitam yang panjang.
  11. Simpanlah silase selama 21 hari atau 3 minggu. Kemudian bukalah drum silo.
  12. Fermentasi jerami padi siap diberikan kepada ternak.
Fermentasi Ampas Tahu
Cara Membuat Ampas Tahu Fermentasi

Fermentasi ampas tahu telah di teliti sebagai bahan pakan subtitusi, yang masuk dalam formula pakan dari 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, bahkan hingga 40%. Dan memberikan hasil semakin bagus pada campuran 40%, FCR turun dengan hasil bobot akhir yang tidak berbeda jauh dengan bahan pakan basal pabrikan.

Kenaikan protein kisaran 5% - 15% setelah fermentasi dengan pembeda bahan asal.

Nilai nutrisi ampas tahu :
  • protein : 24,5%
  • serat kasar : 23,6%
  • fat : 10,2%
  • abu : 3,51%
  • BETN : 38%
  • Ca : 1,1%
  • P : 0,88%
  • Energi Metabolisme : 2830 Kcal/kg
Bahan :
1. Ampas tahu 25 kg
2. Ragi tape 5 -7 butir atau Ragi tempe 2-3 lembar
3. Mineral B12 atau mineral feed supplement A Medion 0,5 kg

Pembuatan :
1. Ampas tahu di peras kadar airnya hingga akas pero saat di kepal sudah tidak keluar air lagi, lalu masukkan dalam kukusan , masak 30 menit sejak air mendidih lalu dinginkan, hamparkan ke lantai.
atau ampas tahu di kocori air panas 2 liter tiap 25 kg ampas tahu,lalu tutup rapat biarkan 10-15 menit lalu ampas tahu diperas kembali.Hasil terbaik tetap yang di kukus.

2. Ampas tahu hangat tipiskan sebar merata , sebarkan mineral dan ragi tape lalu aduk aduk secara merata ,baru masukkan dalam plastic drum atau ember peram 2-3 hari hingga keluar bau wangi, proses fermentasi selesai.Jika tidak di keringkan, tetap simpan dalam drum ambil sedikit sedikit untuk di berikan ke ternak, ini bertahan hingga 1 minggu asal kedap udara. Atau setelah di peram selesei ampas tahu di keringkan atau di oven hingga bisa di simpan 2 bulan.
Cara Lain Fermentasi Ampas Tahu Dengan EM4 atau SOC
Bahan pakan fermentasi
  1. Ampas tahu (atau bisa ditambah dengan bekatul / dedak)
  2. 100 ml EM-4 atau bisa juga SOC(Suplemen Organik Cair)
  3. 100 ml larutan gula
  4. 1000 ml air matang
Cara pembuatan
  1. Campurkan EM4/SOC, larutan gula dan air matang, kemudian aduk sampai rata.
  2. setelah adonan rata, campurkan ampas / dedak tahu ke dalamnya adonan tsb. Namun perlu diperhatikan,  untuk mengurangi kadar airnya, peras dulu ampas tahumya. kemudian aduklah sampai merata.
  3. Masukkan ampas tahu ke dalam ember / toples untuk proses fermentasi selama kurang lebih 7-10 hari. Sebaiknya amati dengan tidak menutupnya dengan kain atau plastik hitam, sebaiknya transparan agar mudah dilihat perkembangannya.
  4. Fermentasi berhasil ditandai dengan ampas tahu yang aromanya harum.
Tips memberi pakan fermentasi
  1. setelah jadi, jangan langsung digunakan, angin anginkan dulu 
  2. Berikan dengan pakanlain semisal rumput atau konsentrat lainnya
  3. Jangan campur pakai air
Fermentasi Ampas Tahu (foto:stockishcs.com)

Fermentasi Batang Pisang
Cara Membuat Pakan Fermentasi Dari Gedebog Pisang
Kandungan yang terdapat dalam batang pisang menurut berbagai penelitian, gedebog diketahui memiliki kandungan nutrisi yang komplit sebagai pengganti pakan ternak. Adapun komposisi rata-rata nutri dalam batang pisang antara lain : Bahan kering (BK) 87,7 %, abu 25,12%, lemak kasar (LK) 14,23 %, serat kasar (SK) 29,40%, protein kasar (PK) 3 % termasuk asam amino, amine nitrat, glikosida, mengandung N, glikilipida, vitamin B, asam nukleat, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 28,15% termasuk karbohidrat, gula dan pati.
Cara membuat pakan fermentasi gedebog pisang
  • Pohon pisang dipotong-potong / dicacah kecil-kecil. Lalu masukkan gula dan SOC kedalam air 1 liter.
  • Di sisi lain, campurkan bahan utama yaitu pohon pisang, ampas tahu dan katul kedalam wadah yang besar.
  • Larutan yang berisi air, gula pasir dan SOC tadi aduk rata dan diamkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Kemudian masukkan lag larutan itu kedalam air 10 liter lalu siramkan secara merata kedalam campuran pakan dalam wadah besar, kemudian sebagai tambahan taburkan garam dan aduk terus menerus hingga semuanya tercampur rata.
  • Masukkan pakan kedalam drum plastik lalu tutup rapat dengan tujuan agar kedap udara selama kurang lebih 1 hari.
  • Pakan fermentasisiap untuk diberikan pada ternak kambing atau sapi setiap pagi dan sore.
Catatan:
  • Terlebih dahulu hewan ternak dicekok/dicontang dengan 2-3 cc (1 tutup botol SOC-HCS) agar nafsu makannya meningkat.
  • Pertama berikan pakan buatan dicampur dengan pakan biasa yang telah disemportkan SOC-HCS.
  • Selama 1-7 hari, tiap pagi ternak diberi pakan seperti biasa yang telah disemprot SOC-HCS, sore harinya diberi pakan buatan agar terbiasa. Selanjutnya akan normal dengan pakan buatan.
  • Atur kadar air jangan terlalu tinggi. Bila terlalu tinggi atau basah, hasil fermentasi tidak optimal dan kurang tahan lama.
Fermentasi Konsentrat
CARA MENINGKATKAN KANDUNGAN PROTEIN DENGAN TEKNIK FERMENTASI KONSENTRAT SAPI

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fermentasi konsentrat:

1. Konsentrat 10 zak @ 50 kg = ......................... 500 kg;
2. Air bersih tanpa klorinasi ................................ 250 liter;
3. Probiotika Win_Prob In Vivo ............................. 0,5 liter;
4. Methabolism Booster, D'Minerale S.A.L .............0,25 liter;
Totalnya menjadi 750 kg (+/- 5 kg).

Proses dan Cara Membuat Fermentasi Konsentrat:

1. Larutkan Win_Prob In Vivo dan D'Minerale S.A.L ke dalam air di drum, aduk sampai rata;
2. Hidupkan mesin mixer;
3. Masukkan konsentrat 10 zak ke dalam mixer;
4. Sambil memasukkan konsentrat, masukkan pula larutan nomor 1 ke dalam mixer;
5. Setelah semua bahan sudah masuk, start dihitung mixing time 5 menit;6. Setelah tercampur selam 5 menit, kemudian dipanen, diwadahi zak, disetel @ 50 kg, menjadi 15 zak @ 50 kg (+/- 10 kg), ditali atau dijahit;
7. Dibiarkan ter-fermentasi selama 3 - 4 hari dimana temperatur konsentrat di dalam zak bisa mencapi >50° Celcius;
8. Pada hari ke-4 atau ke-5, sudah bisa diberikan ke ternak (sapi).

Fermentasi Rumput Gajah
CARA MEMBUAT FERMENTASI RUMPUT GAJAH
ALAT DAN BAHAN:
  • Bahan (Rumput gajah)
  • Molases (tetes tebu) 3% dari bahan
  • Dedak halus 5% dari bahan
  • Onggok 3% dari bahan
  • Menir 3,5% dari bahan
  • Silo atau kantong plastik
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT FERMENTASI RUMPUT GAJAH
  • Potong rumput gajah dengan parang, tetapi akan memakan banyak waktu dan tenaga apabila jumlah rumput gajah yang digunakan cukup banyak. Karena itu, agar lebih cepat dan praktis gunakan mesin chopper rumput. Pemotongan dilakukan agar rumput dapat dimasukkan ke dalam silo dengan rapat dan padat.
  • Campurkan seuma bahan – bahan yang sudah disiapkan.
  • Masukkan campuran ke dalam silo dan padatkan agar tidak ada rongga udara. Masukkan sampai melebihi permukaan silo untuk mengantisipasi terjadinya penyusutan isi. Dengan begitu tidak ada ruang kosong antara tutup dan permukaan bahan.
  • Setelah semua bahan masuk, berikan lapisan plastik dan tutup dengan rapat. Beri pemberat, boleh pakai batu atau kantong plastik yang diisi tanah.
  • Simpan sampai 6 – 8 minggu.
  • Setelah 6 – 8 minggu, silo bisa dibuka dan diambil hasil fermentasinya. Jika dilakukan dengan benar maka pakan fermentasi dapat bertahan hingga 1 – 2 tahun.
  • Pakan fermentasi bisa diambil sesuai kebutuhan saja, misalnya untuk 3 – 5 hari. Jangan dibukan setiap hari agar tidak mudah rusak, setelah dibukan juga harus ditutup kembali dengan rapat.
  • Setelah diambil, diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak.

Fermentasi Dedak Padi (Bekatul)
CARA MEMBUAT FERMENTASI DEDAK PADI

Fermentasi dedak padi disarankan untuk menggunakan SOC seperti EM4 atau bisa juga dengan Ragi Tape untuk hasil yang lebih cepat.

Fermentasi Dedak Padi Menggunakan EM4

ALAT DAN BAHAN YANG HARUS DISIAPKAN
  • Dedak padi segar 20 kg
  • EM4
  • Molase (tetes tebu)
  • Air
  • Drum plastik atau kantong plastik

TAHAP MEMBUAT FERMENTASI DEDAK PADI MENGGUNAKAN EM4
  • Siapkan dedak padi segar seberat 20 kg
  • Siapkan 3% dari berat dedak padi, 3% molasses, 3% EM4.
  • Campurkan 25% dari berat dedak padi (10 liter air) dengan molases dan EM4 dan aduk sampai merata.
  • Jika sudah rata, campurkan campuran air, molases, dan EM4 dengan dedak padi secara bertahap dan aduk sampai merata.
  • Tahap selanjutnya menuangkan campuran kedalam drum atau kantong platik kemudian ditutup sampai benar – benar rapat dari udara luar.
  • Fermentasi disimpan 2 – 3 hari dalam suhu ruang dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
Fermentasi Dedak Padi Menggunakan Ragi Tape

ALAT DAN BAHAN YANG HARUS DISIAPKAN
  • Dedak padi 1 kg
  • Ragi tape 2 butir
  • Air secukupnya
  • Panci kukus
  • Drum plastik atau kantong plastik
  • Kompor
TAHAP MEMBUAT FERMENTASI DEDAK PADI MENGGUNAKAN RAGI TAPE
  • Basahi dedak padi dengan air dengan perbandingan 3:1. Bisa dicek dengan cara ketika dikepal tidak meneteskan air dan ketika dilepas adonan tidak hancur.
  • Kukus adonan dedak padi selama sekitar 15 – 30 menit.
  • Setelah selesai dikukus adonan didinginkan terlebih dahulu.
  • Sembari menunggu dingin, ragi tape bisa dihaluskan.
  • Setelah adonan benar – benar dingin, campurkan dengan ragi tape secara merata.
  • Masukkan adonan yang sudah tercampur ke dalam drum plastik atau kantong plastik, kemudian tutup dengan rapat.
  • Simpan selama 1 – 2 hari.
Setelah dilakukan penyimpanan selama waktu yang sudah ditentukan, fermentasi dedak padi jangan langsung diberikan pada hewan ternak, tetapi harus diangin – anginkan terlebih dahulu. Fermentasi dedak padi bisa dikeringkan agar dapat disimpan dalam jangka waktu sampai 3 bulan.

Fermentasi Kulit Kopi
CARA FERMENTASI KULIT KOPI

BAHAN DAN ALAT/ TEMPAT :
  • Kulit kopi
  • Aspergillus niger
  • Air
  • Gula pasir
  • Urea
  • NPK
Silo, bisa juga dengan drum plastik. Jika fermentasi untuk skala besar bisa menggunakan tempat yang memiliki atap genteng, yang kemudian nanti bisa ditutup dengan terpal atau plastik teba. Karena pembuatan fermentasi dalam keadaan anaerob, sehingga tidak boleh terkena sinar matahari langsung, hujan, dan udara.

TAHAP FERMENTASI KULIT KOPI
  • Siapkan air, lalu larutkan Aspergillus, gula pasir, urea, dan NPK.
  • Inkubasi selama 24 jam.
  • Siapkan tempat untuk fermentasi, tempat tertutup/ silo / drum plastik.
  • Taburkan kulit kopi dengan ketebalan 5 – 10cm.
  • Siramkan larutan Aspergillus menggunakan gembor/ alat siram secara merata.
  • Setelah tumpukan kulit kopi disiram, kemudian ditaburi lagi kulit kopi dengan ketebalan 5 – 10cm. Setelah itu siram lagi dengan larutan Aspergillus secara merata. Diulang terus sampai bahan habis tertumpuk dan tersiram larutan.
  • Setelah habis, maka kulit kopi siap ditutup menggunakan terpal/ plastik tebal dengan rapat dan inkubasi selama 7 hari.
  • Setelah sampai 7 hari, bisa dibuka dan hasil fermentasi bisa diangin – anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada hewan ternak.
  • Untuk menggunakan fermentasi kulit kopi sebagai pakan ternak, perlu untuk dicampur dengan bahan pakan lain supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi.

MANFAAT DAN KEUNGGULAN DARI PAKAN TERNAK FERMENTASI

  • Dapat mempertahankan atau menyimpan pakan ternak lebih lama tanpa mengurangi jumlah nutrisinya. Bahkan bisa meningkatkan nilai nutrisi pakan yang diberi perlakuan fermentasi.
  • Dapat membantu memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak. Hal ini karena pakan fermentasi lebih mudah tercerna, nila TDN naik.
  • Menambah nafsu makan hewan ternak, sehingga pertumbuhan hewan ternak akan lebih maksimal.
  • Bobot hewan ternak akan cepat bertambah secara alami, gemuk, dan sehat.
  • Mengurangi bahkan menghilangkan efek samping dari pakan hijauan terutama hijauan muda yang mengandung banyak air yang mengakibatkan ternak kembung dan mencret.
  • Pakan ternak fermentasi mengurangi stress pada hewan ternak.
  • Hewan ternak tidak mudah sakit, karena pakan ternak fermentasi dapat menjaga kekebalan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi bau kotoran dari hewan ternak sehingga tidak mencemari udara lingkungan.
  • (khusus kambing). Daging yang dihasilkan tidak prengus, rendah kolesterol, dan lebih berisi.
  • (khusus kambing etawa). Pakan ternak fermentasi dapat membantu meningkatkan produksi susu.
  • Limbah dari kotoran dan urine hewan ternak akan lebih berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang baik atau biogas alami.
  • Mengurangi ancaman cacing atau telur cacing pada pakan karena akan mati saat proses fermentasi.
  • Menekan biaya pemeliharaan dan menghemat tenaga karena bahan pakan yang digunakan bisa dari serat apa saja, yang penting tidak beracun.
  • Mengehemat waktu peternak karena pakan fermentasi akan tahan lama.
Bonus: Pakan Fermentasi Untuk Ayam Broiler
Cara Membuat Fermentasi Pakan Ayam Potong

Sri Waluyo, seorang praktisi dan peternak ayam broiler asal Temanggung, menemukan cara pembuatan pakan fermentasi hemat biaya untuk peternak ayam broiler. Dengan begitu, keuntungan yang diperoleh peternak menjadi bertambah besar.

Dua langkah Pembuatan Pakan Fermentasi

Sri Waluyo meracik pakan fermentasinya menggunakan bahan baku lokal yang diperoleh dan harganya relatif murah. Beberapa bahan yang dibutuhkan di antaranya:
  • tepung kacang hijau (150 gram)
  • bekatul (100 gram)
  • jagung (200 gram)
  • tepung ikan (100 gram)
  • tepung singkong (100 gram)
  • tepung kangkung (150 gram)
  • bungkil kelapa, ampas tahu
  • bawang putih (250 gram)
  • probiotik (50 –100 ml)
  • molase (100 – 200 ml)
  • garam (1 kg)
  • dan air ( 1—2 liter).
Sementara itu, peralatan yang dibutuhkan di antaranya drum atau wadah, ember, gayung, alat penyiram air, plastik atau terpal untuk tempat mencampur bahan baku fermentasi.

Berikut langkah-langkah membuat pakan fermentasi untuk ayam broiler.
Cara membuat campuran ampas tahu:
  • Haluskan bawang putih, campur dengan air secukupnya.
  • Setelah halus, campurkan dengan ampas tahu di dalam ember, aduk sampai rata.
  • Campurkan probiotik dengan air matang dan molase, aduk secara merata. Diamkan selama 10 menit.
  • Campurkan dengan 1 kg garam yodium yang sudah dihaluskan, aduk secara merata.
  • Campurkan ampas tahu yang ada di dalam ember dengan larutan probiotik dan garam yang sudah disiapkan sebelumnya, aduk secara merata. Pastikan seluruh bahan benar-benar tercampur dan tidak terdapat gumpalan lagi.
Cara membuat pakan fermentasi
  • Aduk secara merata seluruh bahan, kecuali ampas tahu. Pastikan semua bahan tercampur menjadi satu bagian dan tidak ada bahan yang menggumpal. Disarakan campuran tersebut diletakkan di atas plastik dan dibuat rata dengan ketebalan minimum 10 cm.
  • Letakkan campuran ampas tahu yang sudah dibuat di atas hamparan campuran bahan lainnya.
  • Aduk rata seluruh bahan tersebut sampai tercampur rata. Pastikan tidak terdapat gumpalan ampas tahu dan bahan lainnya pada campuran tersebut.
  • Setelah seluruh bahan tercampur dan teraduk, masukkan campuran bahan ke dalam drum atau wadah, lalu tutup untuk proses fermentasi, minimum selama 4 jam.
  • Setelah proses fermentasi selesai, pakan tersebut sudah bisa langsung diberikan kepada ayam broiler.
Beberapa kelebihan pakan fermentasi antara lain bobot ayam broiler bertambah dengan cepat secara alami, lebih sehat, dan cepat panen. Selain itu, pakan fermentasi ini menjaga sistem pencernaan dengan baik dan meningkatkan kesehatan ayam, dengan tingkat kematian hanya 5%. Kutipan artikel di atas diambil dari buku “Beternak Ayam Broiler Tanpa Bau, Tanpa Vaksin”.

Diolah dari berbagai sumber


Blog, Updated at: 15:47:00